bagian 3_bab14

Bagian 3
Warisan Yesus dan Muhammad Dalam Perkataan dan Perbuatan

Bab 14
Pengajaran tentang Kasih

Ketika saya tinggal di Mesir sebagai seorang Muslim, saya selalu bingung dengan frasa kecil yang digunakan orang Kristen pada kaca mobil atau jendela toko mereka. Frasa itu adalah Allah Mahabe, berarti Allah itu kasih. Dalam Qur’an kedua kata ini tidak pernah ditaruh bersama-sama. Setiap kali saya berpikir ‘apa yang orang-orang ini coba untuk beritahu?’

Dalam bab ini, tujuan saya untuk menghadirkan gambaran apa yang Yesus dan Muhammad ajarkan tentang kasih.

Kasih harus selalu dipahami dalam konteks sebuah hubungan. Jadi, saat kita memperhatikan pengajaran mereka tentang kasih, kita akan menemukan sifat dari hubungan penting dalam kehidupan Yesus dan Muhammad. Hubungan ini berpusat sekitar empat pokok :

  • Tuhan;
  • Rasul Nya;
  • Orang-orang yang beriman;
  • Non-beriman.

Jika Anda memperhatikan grafik di halaman belakang ini, Anda akan menemukan beberapa kata deskriptif yang akan memandu Anda; namun, tujuan dari sisa bab ini adalah untuk menjelaskan hubungan tersebut, perhatian ekstra diberikan untuk kasih diantara perbedaan pokok ini.

Mari mulai dengan melihat hubungan yang akan membantu hubungan dengan lainnya-hubungan antara Tuhan dan rasulNya.

Yesus dan Muhammad :
Kunci hubungan mereka

grafik kunci hubungan

grafik kunci hubungan

HUBUNGAN ANTARA TUHAN DAN RASULNYA

Muhammad

Muhammad mengambarkan dirinya sendiri sebagai hamba Allah (lihat Sura 2:23). Quran dan hadis yang tidak berbicara Muhammad mengasihi Allah atau Allah mengasihi Muhammad. Posisi Muhammad adalah seorang hamba yang menerima kewenangan dari tuannya

Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

Surah 4: 80

Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah;

Surah 59:7

Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali.

Surah 4: 115

Yesus

Yesus menjelaskan hubungan dengan Tuhan sebagai ayah dan anak. Ini adalah hubungan yang saling mencintai.

Saat Yesus menerima baptisan, Injil mencatat bahwa suara dari langit berkata,

‘Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan’,

(Matius 17:5, lihat juga Matius 12:18 )

Yesus mengajarkan untuk mengasihi dan mentaati kepada Allah tapi tidak untuk takut kepada-Nya.

bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.

Yohanes 14:18

Yesus berpaling kepada Bapa untuk mendapatkan penghiburan. Malam sebelum penyaliban, berdoa:

Kata-Nya: ‘Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.’

Markus 14:36

Saat Ia datang kepada Tuhan dalam mencari penghiburan, Yesus panggilan Dia ‘Abba’, kata dalam bahasa Aramaik yang digunakan anak ketika berbicara dengan ayahnya, seakan-akan dia telah berkata ‘Ayah’. Jadi kita bisa melihat gambar pribadi  hubungan cinta antara Yesus dan Tuhan.

HUBUNGAN ANTARA RASUL DAN ORANG-ORANG

Muhammad

Sama seperti Muhammad menyatakan sebagai hamba Allah, ia berkata bahwa Muslim lainnya adalah hamba juga (lihat Surah 50:8 ).

Qur’an meletakkan sedikit penekanan pada mengasihi Allah, walau kadang-kadang disebut mengasihi Allah (lihat Surah 2:165). Sebaliknya, itu lebih sering di sebut ketaatan kepada Allah. Apa terjadi pada budak yang tidak taat? Ia akan hukum.

dan barang siapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.

Surah 8:13

Ayat itu berkata untuk menghukum siapapun yang tidak taat dan Muhammad memiliki otoritas untuk menegakkan ayat itu. Misalnya, ayat yang melarang Muslim untuk minum alkohol, sehingga Muhammad menghukum orang-orang yang tidak mematuhi aturan tersebut.

Abu Huraira berkata: ‘ seorang laki-laki yang telah minum anggur di bawa kehadapan Nabi. Nabi berkata, ‘pukul dia!’.’Abu Huraira menambahkan: ‘Jadi beberapa dari kami memukul dia dengan tangan, yang lain dengan sepatu, beberapa dengan pakaian (yang di gulung) seperti mencambuk‘1.

Hukuman untuk mencuri adalah dengan memotong tangan kanan pencuri. Sekelompok orang meminta Muhammad  agar membuat pengecualian untuk seorang wanita yang telah telah mencuri beberapakali, ‘ ini adalah respon Muhammad:

‘Usamah mendekati Nabi atas nama seorang wanita(yang telah melakukan pencurian). Nabi berkata: ‘ orang sebelum kamu dibunuh karena mereka telah menjatuhkan hukuman ilegal pada orang miskin sementara yang kaya diampuni. Untuk Dia yang memegang jiwa saya! Bahkan jika Fatima (putri Nabi), melakukannya (misal mencuri) saya memotong tangannya ‘2.

Jika Anda bertanya pada seorang Muslim : ‘apakah Anda tahu seberapa besar Allah mengasihi Anda?’. Ia akan menjawab : ‘Saya tidak tahu. Hanya Allah yang tahu. ‘ Muslim harus menunggu sampai Hari Kiamat, jika Allah akan meminta mereka untuk memasuki surga, maka mereka dikasihi olehNya.

Kita telah lihat bahwa Allah sangat keras pada pengikutNya. Apa yang kemudian yang Allah fikirkan tentang orang-orang kafir?

Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong.

Surah 16:37

Allah menuturkan bahwa beberapa orang akan disesatkan untuk mengisi neraka yang telah dibuatNya.

Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk (bagi) nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari padaku; ‘Sesungguhnya akan aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama.

Surah 32:13

Allah tidak mengasihi orang-orang kafir.

Yesus

Hubungan kasih antara Yesus dan Allah Bapa telah tercermin dalam hubungan antara Yesus dan murid-muridnya. Yesus mengatakan kepada murid-muridNya bahwa Tuhan mengasihi mereka :

sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Tuhan.

Yohanes 16:27

Bahkan Yesus berkata bahwa Ia mengasihi murid-muridnya :

Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu;

Yohanes 15:9

Yesus berkata kasihNya pada orang percaya seperti gembala mengasihi kawanan domba mereka.

Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. 5 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.

Yohanes 10:14-15

Yesus Mengasihi pengikut-Nya. Tetapi apakah Ia mengasihi orang-orang yang tidak beriman kepada-Nya? Berdasarkan tindakan-Nya, jawabannya adalah: ‘ Ya..!’

  • Ia makan bersama pemungut cukai dan orang berdosa (Lukas 15:1-2).
  • Ia membagikan pengajarannya pada wanita Samaria yang hidup bersama pria yang bukan suaminya (Yohanes 4:1-26).
  • Ia mengizinkan wanita pendosa membasuh kakiNya saat Ia makan malam dengan pemuka agama (Lukas 7:36 – 50).
  • Ia menerima pertobatan ‘penjahat’ yang di salib di sebelahNya.(Lukas 23:39- 43)

Yesus telah bertindak sebagai orang yang telah dikirim untuk menyelamatkan orang-orang berdosa.

Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka : ‘Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.

Markus 2:17

Yesus berkata Tuhan mengirim-Nya kedunia karena Tuhan mengasihi dunia – mereka yang belum percaya pada-Nya.(Roma 5:8 ) Yesus berkata Yang Maha Tinggi ‘itu baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat’ (Lukas 6:35)

HUBUNGAN ANTARA ORANG-ORANG BERIMAN DAN ORANG-ORANG KAFIR

Sejauh ini kita telah memperhatikan hubungan utama antara Tuhan dan Rasul, dan antara Rasul dengan murid-muridnya. Kita fokus pada tanda kasih. sekarang kita beralih pada petunjuk yang Muhammad dan Yesus berikan pada pengikutnya untuk mengasihi sesama dan mengasihi orang-orang kafir.

Muhammad

Mirip dengan Yesus, Muhammad juga mengajarkan bahwa Muslim harus memiliki standar yang tinggi dalam perilaku mereka terhadap satu sama lain :

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara (dalam iman Islam)

Surah 3:103

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.

Surah 48:29)

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.

Surah 49:10

Namun, Muhammad meminta pada Muslim untuk memberi perlakukan berbeda terhadap orang-orang kafir. Sebelum jihad dibentuk, ia memperingatkan Muslim untuk tidak bersahabat dengan non-Muslim :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu

Surah 60:1

Setelah jihad dimulai, ia memanggil Muslim untuk berpartisipasi dalam perang suci melawan non-Muslim. Membunuh mereka jika diperlukan untuk membuat mereka tunduk kepada Islam.

Yesus

Kata terakhir Yesus kepada murid-murid, sebelum Ia meninggal, ialah :

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.

Yohanes 13:34 – 35

Apakah orang Kristen mengikuti perintah ini dengan baik? Kadang saya pikir tidak. Namun ini adalah standar yang ditetapkan oleh Yesus! Yesus mengatakan bahwa untuk mewarisi kehidupan kekal kita harus ‘mengasihi Tuhan Allahmu … dan sesamamu manusia seperti diri sendiri ‘(Lukas 10:27). Seorang pemimpin agama, untuk membenarkan perilakunya terhadap orang-orang yang ia tidak suka, bertanya pada Yesus : ‘Siapakah sesama ku manusia?’ Yesus menjawab:

‘Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?’ Jawab orang itu: ‘Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Pergilah, dan perbuatlah demikian!’

Lukas 10:30-37

Dengan perumpamaan ini Yesus mengajarkan bahwa sesamamu manusia bukan hanya orang sebangsa kita sendiri atau orang yang seagama. sesamamu manusia aialah siapapun disekitar kita.

Adakah cara lain yang Yesus minta kepada murid-muridnya untuk mengasihi orang-orang non-Kristen? Dia mengatakan kepada mereka untuk pergi mewartakan kabar baik kepada orang tersesat, untuk menyembuhkan yang sakit, untuk mengusir setan dan membangkitkan yang sudah mati.

Kesimpulan

Yang paling penting dari bab ini adalah bahwa Yesus dan Muhammad SAW menjelaskan sifat Allah dalam cara berbeda; untuk Yesus, Tuhan adalah Bapa penuh kasih, sedangkan Muhammad, Allah adalah tuan yang penuntut. Penjelasan ini menetapkan sifat untuk semua jenis hubungan lainnya. Untuk menjelaskan hal ini dengan baik, kita bayangkan jika orang beriman menjadi murtad. Apa yang Muhammad katakan Allah akan lakukan? Dan apa yang Yesus katakan, apa yang akan Tuhan lakukan?

Qur’an mengatakan :

Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Surah 5:54

Ayat ini mengatakan bahwa jika seseorang meninggalkan Islam, Allah akan membawa orang yang lebih baik, Allah tidak berduka untuk seseorang yang meninggalkanNya, apalagi mencoba untuk membawa kembali. Ia akan mendapatkan orang yang lebih baik daripada dia.

Surah 39:7 juga mengatakan: ‘Jika kamu menolak (Allah), pada kenyataannya Allah tidak memerlukan (iman) anda’. Sekarang lihat di kisah yang diceritakan Yesus tentang gembala yang mempunyai seratus domba dan hilang seekor.

‘Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.’

Lukas 15:4-7, lihat juga ayat 8-10

Jika Allah akan menemukan orang-orang baru yang akan melayaniNya lebih baik, kontras dengan Tuhan- Bapa  yang akan mencari domba yang hilang sampai ditemukan dan akan bersukacita membawanya pulang . Ini adalah perbedaan mendasar antara Allah dan Tuhan.

Yesus dan Muhammad menjelaskan sifat Allah sangat berbeda, namun keduanya mengistruksikan murid-murid mereka yang diajarkan untuk berdoa. Bab berikutnya kita akan membandingkan ajaran Yesus dan Muhammad mengenai doa. Kita akan melihat perbedaan kepercayaan mereka tentang sifat Tuhan yang sangat mempengaruhi pendekatan mereka untuk berdoa dan harapan cara Tuhan akan menjawabnya.

Bab 15

Pengajaran tentang Doa